RSS

Selasa, 26 Juli 2011

Java Rockin'Land 2011

Sekian lama saya tidak utak atik blog ini, saya kembali dengan cerita pengalaman pertama saya nonton konser! :)
Nonton konser adalah hal yang akhirnya terwujud setelah sekian konser yang ingin saya tonton mendapat halangan.
Kali ini saya menonton Java Rockin'Land day 1

Alasan saya ngotot untuk nonton adalah karena event ini bertepatan dengan libur kuliah, kebetulan dapat tiket dan ada 30 SECONDS TO MARS! Hell Yeah!



Iya saya sangat suka dengan band ini. Sempat putus asa ketika melihat jadwal manggung mereka pukul 00.45 tetapi, keinginan untuk menonton besar maka nekatlah saya nungguin mereka walau akhirnya saya cuma nonton mereka sampai lagu ketiga. Baru sampai lagu ketiga saja sudah 'keren mampus'. Antara percaya dan tidak saya melihat mereka dengan mata kepala saya sendiri. Benar-benar terasa seperti di video mereka Closer To The Edge

Cek video mereka yang keren disini : http://www.youtube.com/watch?v=mLqHDhF-O28&ob=av2e

Tidak berlebihan jika saya bilang mereka keren. Lihat konsep-konsep video mereka. Benar-benar terlihat niat sekali video mereka. Bahkan karena video mereka yang Closer To The Edge benar-benar memacu saya untuk nonton konser mereka.

Saya juga nonton band yang lain. Malah saya menemukan band favorit saya yang baru lagi.
WE ARE SCIENTISTS!!!
Padahal saya baru tahu nama mereka karena nonton mereka manggung. :P

Selain 2 band ini, saya juga nonton band lokal seperti Netral, Sheila on 7. Band luarnya saya nonton Dirt Radicals. Lumayan juga lagu-lagunya :)

Setelah pengalaman pertama nonton konser ini, saya semakin ingin nonton konser yang lainnya. Ketagihan? enggak. Saya cuma merasakan ada suasana, adrenaline, sensasi atau apalah yang berbeda ketika nonton konser. :)

Cheers,
Adeline :)

Selasa, 11 Januari 2011

1 Team Dengan Sejuta Sifat

Selama masa sekolah dulu, gw paling males dan benci kalau sekelompok dengan orang yang menurut gw sulit diajak kerja sama. Kriteria yang bikin gw marah semacam pemalas, tidak tanggung jawab, egois dan semena-mena. Hal begini yang membuat gw memilih kerja sendiri daripada kerja kelompok. Apalagi kalau kelompoknya dipilihin sama guru lalu dapat keberuntungan sekelompok dengan manusia yang memiliki ciri-ciri diatas tadi. Beneran bikin geregetan.

Selama 3 bulan kemarin, saya mempunyai sebuah kelompok yang berisi teman seperjuangan yang tidak bisa saya pilih anggotanya dan belum saya kenal baik ketika bertemu. Gw enggak punya pilihan untuk milih orang yang tidak sesuai kriteria diataspun akhirnya menerima. Bukan karena awalnya ga terima punya kelompok kayak gitu, tetapi lucu aja kalau dipikir lagi. Kita bisa dengan cepatnya akrab walau kadang ada yang kesel satu sama lain.

Siapa saja manusia dalam kelompok itu?

Dimas Aditya
Danton dalam kelompok atau ketua kelompok istilah gampangnya. Sebagai ketua kelompok, gw respect sama dia tetapi kadang ini anak suka minta di kepret kalau lagi semena-mena. Beneran deh rasanya pengen kepret dia. Walau begitu dia selalu bantuin gw kalau latfis mengingat penyakit yang bersarang di tubuh gw. Oh yeah dia paling gaul diantara anggota yang lain. Dia anak perantauan dari Bandung. Jadi kita menjalankan simbiosis mutualisme. Dia gw kasih cemilan dan makanan, dia bantu gw pas latfis.

Bernadine Widyanti
Manusia yang paling semangat, pantang menyerah dan memiliki nafsu makan tinggi. Pertama kenal sih, gw kira alim tetapi ternyata oh ternyata gw menyesal bilang dia alim. Kalau sudah bertemu dipastikan gw dan dia menggila ngakak guling-guling ngelawak melulu. Apapun dijadiin lawakan. Bagi yang merasa kurang nafsu makan, sering-sering nangkring sama dia. Dijamin nafsu makan akan meningkat karena kalo lagi ama dia, mulut tak akan berhenti mengunyah. Percaya deh, ini udah terjadi sama gw.

Tania Nunes
Ini sih udah kenal dari Playgroup. Jadilah kami dipanggil kembar dempet, upin-ipin, asterix-obelix atau apapunlah yang menyangkut kembar. Dulu sih alim, sekarang dah jadi gila juga. Kami menghadapi serpak terjang dilarang orang tua ikut UKM ini bersama. Bener-bener paling senasib sepenanggungan.

Caraka Maning
Ini dia anggota yang paling sulit dihubungi dalam keadaan genting maupun tidak. Untuk urusan lari dan naik turun tangga cepetnya sih gila-gilaan. Sungguh terbalik dengan gw. Hampir ga berangkat diklap 1 tetapi akhirnya jadi anggota muda juga.

Jessica Kristanty
Angkatan 2009. Menurut gw dia anggota yang paling keibuan, yang dewasa. Gw sering cerita-cerita ma dia. Mundur ketika di tengah-tengah diklat. Pas dia keluar entah kenapa paling berasa jadi sepi.

Danur, Alvin, Otto
Ga banyak yang bisa gw ceritakan tentang mereka bertiga karena ada yang dari awal hilang entah kemana, mundur ketika awal pertemuan diklat, mundur di diklat pas masih awal-awal gitu. Bagaimanapun mereka tercatat jadi kelompok ini.

Walaupun akhirnya yang jadi anggota adalah Dimas, Adine, Tania, Caraka, gw bener-bener ngerasa beruntung bisa dan pernah sekelompok sama mereka. Mereka memberi gw banyak pelajaran hidup secara ga langsung dan yang pasti sekarang kita jadi lebih akrab.
Terima kasih teman-teman.

Sebuah Pemikiran Kecil

Ketika saya sedang terdiam sendiri, saya kembali berpikir.
"Kenapa ya gw waktu itu sakit ampe ga boleh ikut diklap? Kenapa juga kaki gw bengkak sebelom pergi?"
Itu salah satunya karena hal itu yang kadang masih terngiang-ngiang di otak saya.

Setelah beberapa saat, entah mengapa saya berpikir lagi.
"Mmm, mungkin Tuhan 'bikin' kaki gw bengkak biar gw ga ikut diklap karena Tuhan pasti lebih tahu seberapa mampu gw untuk ikut diklap yang ga main-main ini. Yang nguras fisik, nguras tenaga dan capek banget. Tuhan tau gw sering sesek nafas dan pening kalo kecapean pasti Dia ga mau gw sesek nafas dan pening lebih parah lagi dibandingkan pas gw latfis."

Sebenernya itu hanya sebuah pikiran dari saya yang membuat saya lebih tenang dan tidak menyerah. Mungkin bagi orang lain itu hanya kesimpulan biasa. TIdak hanya untuk soal diklap kemarin, tetapi juga hal lainnya. Untuk saya, kata-kata atau alasan itu membuat saya lebih tenang dan semangat untuk mengerjakan tugas lain. Saya percaya kalau memang tempat saya ada di UKM itu, pasti Tuhan akan kasih jalan. Entah lebih cepat atau lama, entah lebih sulit atau mudah. Saya yakin Tuhan akan memberikan jalan itu sesuai kemampuan saya karena Ia tidak akan memberi cobaan lebih dari yang manusia mampu.

cheers,
Adeline

Jumat, 31 Desember 2010

3 Bulan yang......

3 bulan yang entahlah. Senang? Sedih? Putus Asa? Pengalaman baru? Penyesalan? Pelajaran baru?
Semua rasanya tercampur aduk dalam 3 bulan itu. 3 bulan yang membuat saya belajar banyak entah dalam hal apapun. Pastinya dari 3 bulan itu akan menjadi bagian dari hidup saya, menjadi sejarah dalam hidup saya.
Ada apa dengan 3 bulan itu? Ya, selama 3 bulan kemarin, terhitung dari September hingga November, saya mengikuti rangkaian pendidikan dari UKM yang saya pilih, yaitu pecinta alam. Jujur, saya tidak pernah kepikiran untuk ikut UKM tersebut. Entahlah saya juga bingung setiap ditanya orang mengapa saya ikut UKM tersebut. Saya hanya menjawab "Enggak tahu". Kata itu selalu keluar dari mulut saya disertai senyum kecil.
Dari kegiatan tersebut, saya mendapat berbagai hal baru. Pengalaman baru, Ilmu baru, Ajaran hidup baru, Teman baru.

1. Pengalaman Baru
Hal ini sudah pasti. Sebenarnya saya bangga mendapat pengalaman ini. Karena dari ratusan anak angkatan saya, hanya 5 anak yang mendapat pengalaman yang berhubungan dengan alam, walau akhirnya hanya 4 anak yang jadi anggota (tidak termasuk saya). Sebenarnya cukup sedih saya tidak sampai ke pengalaman terakhir tetapi, terima kasih kepada teman-teman yang cukup berusaha membuat saya terhibur dan tersenyum menerima kenyataan.

2. Ilmu Baru
Iya, selama mengikuti pendidikan saya mendapat banyak ilmu baru yang tidak dipelajari dalam kelas sehari-hari. Membuat bivak, membuat api unggun, jungle survival dan lainnya. Sayangnya, ketika materi air yang belajar tentang rafting, saya tidak ikut padahal itu materi yang sudah saya tunggu-tunggu.

3. Ajaran Hidup baru
Bukan perjalanan yang mulus selama saya mengikuti pendidikan. Masalah kesehatan dan izin orang tua yang paling mendominasi. Sebenarnya saya tidak menyangka kesehatan saya menghalangi saya karena selama SMA kegiatan saya padat tetapi jarang sakit. Hal ini cukup membuka mata saya agar ketika lain kali, sebelum ambil keputusan untuk mengikuti suatu hal baru, coba pikirkan, sesuaikan dengan kondisi diri kita yang sekarang. Waktu itu saya mengambil keputusan tanpa memikirkan kondisi saya yang saat ini dimana saya sudah memiliki kegiatan perkuliahan dengan jadwal yang lebih padat dan tugas yang banyak lalu ditambah dengan pendidikan yang jadwalnya padat. Untuk masalah perizinan orang tua saya tidak dapat berkata banyak. Sebenarnya saya agak bingung karena pertama kalinya apa yang saya inginkan tidak diizinkan padahal pada awalnya mereka mendukung saya. Mengutip kata senior saya, "Mengikuti kata orang tua ada baiknya dan ada buruknya juga."
Lalu saya juga menjadi belajar untuk mem-push diri saya semaksimal mungkin dan juga mengetahui batas limit saya. Selain itu saya juga bekajar mengenai suatu hal yang dinamakan "sempurna". Saya orang yang perfeksionis dan kesempurnaan menjadi hal penting bagi saya dalam mengerjakan sesuatu. Sekarang saya sudah mengerti arti lebih jauh dari "sempurna". Sempurna tidak selalu menunjuk hasilnya, tetapi juga usahanya. Oh ya, selain itu saya juga belajar bagaimana fokus dalam mengerjakan berbagai hal sekaligus. Yang pasti, persahabatan dan kerja sama yang paling terasa.

4. Teman Baru
Iya saya beruntung dapat mengenal teman 1 team saya dan menjadi dekat selama menjalani pendidikan. Dari awalnya bersembilan, gugur satu persatu hingga saya yang 'dipaksa' mundur oleh situasi. Mulai dari mundurnya Otto yang tanpa kabar, disusul Alvin yang merasa tidak cocok di kegiatan pecinta alam, Danur yang menyerah ketika latihan fisik, Jessica yang mundur karena jadwalnya bertabrakan dengan kegiatan-kegiatan dirinya, dan terakhir saya karena perizinan dan kondisi kesehatan saya. Tinggal tersisa Dimas Aditya sang danton team kami, Bernadine Widyanti dengan nafsu makannya yang besar (maaf ya dine, ini kenyataan), Tania Nunes si kembar dempet saya (Maklum dari Playgroup selalu bersama), Caraka Maning yang paling sulit dihubungi. Dengan masing-masing kelebihan dan kekurangan, menjadikan team ini team yang gila yang selalu membuat saya tertawa.
Selain teman satu team, saya juga mengenal senior-senior saya yang juga sering membantu saya. Saya ingat seorang teman saya bilang, dia iri melihat saya bisa makan malam ramai-ramai di restoran untuk mengobrol dan bercanda. Lalu ketika di akhir acara masa bimbingan, para senior mengalungi kami walau dengan tali rafia untuk lucu-lucuan kepada kami semua para calon anggota dan mereka yang melepas gelang pita ungu kami pada waktu itu. Ketika bersalaman dengan para panitia, senior di UKM tidak hanya salaman tetapi juga memeluk kami. Hal ini membuat saya semangat dan senang dalam mengikuti rangkaian pendidikan. Jujur waktu itu saya dan teman saya merasa spesial (iya, beneran dan tidak ada maksud sombong lho) dibanding dengan yang lain.

Disini juga saya akan mengungkapkan apa yang ada di dalam hati dan pikiran saya yang selama ini orang tidak tahu karena saya menutupinya. Saya sering jeprut (istilahnya kami, maksudnya lemas) karena saya memiliki beban pikiran selama mengikuti pendidikan. Dari mulai memikirkan tugas, izin orang tua, kesehatan diri saya sendiri selalu menghantui saya. Saya selalu berusaha optimis ketika latihan fisik bahwa saya hari ini pasti bisa tidak jeprut, pasti kuat tetapi beban pikiran pada saat itu bisa mengalahkan saya. Walaupun saya seorang (calon) psikolog, pada dasarnya saya adalah manusia biasa yang juga tidak dapat mengontrol pikiran saya. Setiap pulang malam, saya berusaha terlihat sehat walaupun menahan sakit (sesak nafas karena kelelahan) di depan orang tua saya walau akhirnya mereka tetap tahu juga (Mungkin ini namanya naluri orang tua). Saya berusaha terlihat dan berpikir saya sehat walau kegiatan padat walau ujung-ujungnya malah di kampus jadi sering kelelahan (namanya juga usaha kelihatan sehat depan orang tua). Saya sering menangis karena saya bingung harus bagaimana menghadapi permasalahan yang saya hadapi selama pendidikan. Jujur, ini pertama kalinya saya berada di posisi seperti waktu itu sehingga saya bingung harus bagaimana. Sebenarnya masih ada yang ingin ditulis lagi, tapi bingung dengan kata-katanya karena banyak sekali yang ingin diceritakan.

Oh ya, terima kasih lho kepada teman-teman seksi B yang sering mengingatkan kalau saya sudah kelihatan pucat dan lemas. :)

Semoga 3 bulan ini membuat saya belajar banyak dan menjadi pengalaman tersendiri bagi saya. Yang pasti akan masuk dalam long term memory (mata kuliah psikologi umum abis..)

Cheers,
Adeline

Selasa, 21 Desember 2010

My Life As Psychology Student

Akhirnya merasakan kuliah dan merasakan menjadi seorang mahasiswa! Jujur selama sekolah gw ga punya bayangan menjadi seorang mahasiswa. Perasaan takut juga menghantui. Takut enggak punya temen yang cocok, takut enggak bisa ngikutin pelajarannya dan takut lain-lainnya.
Beruntung, semua ketakutan hilang ketika gw masuk ke kelas gw. Ternyata temen-temennya asik semua, ga ada yang individualis dan gila-geblek semua.haha
Untuk pelajarannya, akhirnya bisa ngikutin biarpun masih kurang kalo statistik. Statistik bagai kejutan karena gw pikir kuliah ga akan nemuin hitung berhitung. Ternyata malah ketemu. :(

Oh ya, gw seneng karena merasa tidak salah jurusan dan tidak salah kampus. :D
Perjalanan menuju menjadi seorang S.Psi dimulai!!